Slot T.O Kecil Di Indonesia Apa Saja
Kasus Kebocoran Data di Indonesia
Kebocoran data merupakan ancaman serius di era digital saat ini. Hingga tahun 2022, Indonesia menghadapi serangkaian insiden kebocoran data yang memengaruhi berbagai sektor, dari perbankan hingga layanan kesehatan dan perusahaan swasta.
Inilah sepuluh kasus kebocoran data terbesar di Indonesia:
Dampak Kebocoran Data bagi Bisnis dan Individu
Kebocoran data memiliki dampak serius baik bagi bisnis maupun individu. Bagi bisnis, kebocoran data dapat merusak reputasi, kehilangan kepercayaan pelanggan, dan berujung pada kerugian finansial yang signifikan.
Data pelanggan yang terekspos dapat dimanfaatkan untuk penipuan atau pencurian identitas, yang bisa berdampak pada relasi bisnis. Selain itu, pelanggaran data bisa melibatkan biaya hukum, investigasi, dan pemulihan data yang mahal.
Bagi individu, kebocoran data bisa berarti kerentanan terhadap penipuan, identitas dicuri, atau kehilangan privasi. Informasi pribadi yang terekspos, seperti nomor kartu kredit atau data medis, dapat dimanfaatkan dengan cara yang merugikan. Oleh karena itu, penting untuk melindungi data pribadi dengan serius.
Baca juga: 7 Contoh Kasus Cybercrime yang Paling Populer
Hindari Berbagi Data Pribadi secara Terbuka
Hindari berbagi data pribadi Anda secara terbuka di media sosial atau platform online lainnya. Penjahat siber sering mencari informasi pribadi di situs web sosial untuk tujuan penipuan.
Data KPU (September 2022)
KPU, yang memiliki data penting terkait pemilu di Indonesia, menghadapi insiden kebocoran data pada bulan September 2022. Bjorka, hacker yang meretas data ini mengaku sebanyak 105 juta data NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tinggal, hingga jenis kelamin dijual dengan nama file “Indonesia Citizenship Database From KPU 105M”.
Data Pelamar Kerja PT Pertamina Training & Consulting (Januari 2022)
Insiden kebocoran data pada Januari 2022 juga melibatkan PT Pertamina Training & Consulting, sebuah perusahaan konsultan. Terdapat lebih dari 160.000 file dengan total ukuran 60 GB informasi pribadi pelamar pekerjaan terbongkar, seperti nama lengkap, alamat, tempat dan tanggal lahir, agama, hingga gelar secara terperinci.
Aktifkan Autentikasi Dua Faktor
Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di semua akun yang mendukungnya. 2FA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta verifikasi melalui perangkat seluler atau email, sehingga sulit bagi pihak yang tidak sah untuk mengakses akun Anda.
Data 21.000 Perusahaan di Indonesia (Agustus 2022)
Pada bulan Agustus 2022, data dari 21.000 perusahaan di Indonesia terekspos secara online. Data berukur 347 GB terdiri dari data Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) direksi dan komisaris, NPWP perusahaan, KK pemegang saham, serta data-data penting lainnya.
Kasus Kebocoran Data di Dunia
Kebocoran data bukanlah masalah yang terbatas pada satu negara. Di seluruh dunia, terdapat sejumlah kasus yang menggemparkan karena melibatkan jutaan bahkan ratusan juta data pengguna.
Berikut adalah tiga kasus kebocoran data besar yang mencengangkan dunia:
Bank Indonesia (Januari 2022)
Pada bulan Januari 2022, Bank Indonesia menghadapi insiden kebocoran data yang mengkhawatirkan. Grup ransomware Conti mencuri 228 GB data dari database Bank Indonesia. Data sensitif, termasuk informasi nasabah dan transaksi, terungkap dan memengaruhi ribuan individu.
Data Pelanggan PLN (Agustus 2022)
Kasus kebocoran data melibatkan pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada bulan Agustus 2022. Informasi akun pelanggan, termasuk alamat dan data kontak, menjadi tersedia secara ilegal, dijual di situs breached.to dan meninggalkan pelanggan dengan risiko potensial.